Kamis, 18 Mei 2017

Asal Mula Virus Wanna Cry

Senin, 15 Mei 2017
ARRAHMAHNEWS.COM, BEIJIG –Menanggapi kehebohan di seluruh dunia setelah beredarnya virus jahat “ransomware” yang disebut “Wanna Cry”, Putin mengatakan bahwa sumber pertama virus tersebut adalah Amerika Serikat dan Rusia tidak ada kaitannya dengan penyebaran virus ini.
“Rusia tidak ada hubungannya dengan itu,” kata Putin di hadapan para peserta forum One Belt One Road atau Jalur Sutera Modern di Beijing, Senin (15/05) sebagaimana dikutip Sputnik, menekankan bahwa sumber virus primer itu adalah Amerika Serikat.
Dalam forum itu, Putin menyatakan bahwa Rusia prihatin atas serangan hacker, namun, sejauh ini hal tersebut tidak menyebabkan kerusakan signifikan bagi negaranya.
“Bagi kami tidak ada kerusakan yang signifikan: tidak pada sistem bank, atau sistem perawatan kesehatan. Tapi [serangan cyber] ini serius, ini menimbulkan kekhawatiran,” kata Putin.
Sekelompok peretas yang dikenal sebagai “Pialang Bayangan” diyakini mencuri program Badan Keamanan Nasional Amerika bulan April lalu dan menyebarkannya untuk meminta tebusan data pengguna di seluruh dunia untuk mendapatkan keuntungan tunai.
Perusahaan keamanan siber Rusia, Kaspersky Labs termasuk yang pertama yang mengenali virus yang disebut “Wanna Cry” yang memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Windows untuk mengenkripsi file tanpa seizin penggunanya ini.
Kaspersky Labs awalnya melaporkan 45 ribu serangan oleh virus itu di lebih dari 70 negara di mana Rusia paling banyak diserang. “Ruang lingkup sasaran dan korban tampaknya jauh lebih besar,” demikian bunyi laporan peringatan Kaspersky.
Dalam beberapa jam perusahaan keamanan internet lainnya mengatakan jumlah komputer yang menjadi target lebih dari 75 ribu komputer di 100 negara. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat. (ARN)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar